Kajian Jumat: Zikir dan Urgensinya Bagi Manusia
Jakarta, www.istiqlal.or.id - Kata “zikir” diartikan sebagai (1) pujian-pujian kepada Allah subhanahu wata'ala yang diucapkan berulang-ulang, dan (2) doa atau pujian-pujian berlagu (dilakukan pada perayaan maulid Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam).
Kata “zikir” dalam etimologi bahasa Arab, adalah bentuk dasar (masdar) dari kata kerja dzakara (ذَكَرَ) – yadzkuru (يَذْكُرُ). Kata kerja bentuk pertama adalah bentuk lampau (past tense) yang berarti “telah mengingat”, sedangkan kata kerja bentuk kedua adalah bentuk sekarang (present tense), yang berarti “sedang mengingat” atau “akan mengingat”. Kata “dzikir”, karena bentuk kata benda, berarti “mengingat, peringatan”.
Kata zikir dalam bahasa Arab mengandung pengertian yang lebih luas. Pengertian-pengertian itu dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Ibn Manzhur, Zikir berarti menjaga sesuatu dengan menyebut atau mengingatnya. Zikir juga berarti kemuliaan, shalat, dan doa.
2. Ibn Ishaq, Zikir berarti mengambil pelajaran
3. Abu Abbas, Zikir berarti membaca Al-Qur’an, bertasbih, berdoa, sukur, dan taat.
4. Ibn Faris, Zikir mempunyai dua arti: (1) mengingat sesuatu (lawan dari kata lupa), dan (2) Zikir berarti mengingat dengan lidah. Zikir juga berarti keluruhan, kedudukan yang tinggi, kemuliaan, atau kehormatan.
5. Ibrahim Mustafa, Zikir berarti menjaga, memelihara, menghadirkan, nama yang baik, dan menyebut sesuatu dengan lisan setelah melupakannya.
6. Al-Thabarsi, Zikir berarti kehormatan, kemasyhuran, sesuatu yang terlintas dalam hati
7. Al-Maraghi, Zikir berarti mengingat sesuatu
Ada pengertian yang lebih komprehensif lagi, yaitu yang dikemukakan di dalam Kitab Mu’jam Alfazh Al-Qur’an alKarim, bahwa zikir adalah:
1. Mengucapkan dan menyebut nama Allah serta menghadirkannya dalam hati dan ingatan. Ini boleh dikatakan zikir lisani dan zikir qalbi.
2. Mengingat nikmat Allah dengan menghadirkan Allah dalam kehidupan kita dengan menjalankan kewajiban sebagai hamba. Ini disebut zikir nikmat dan zikir amali.
3. Mengingat Allah dengan menghadirkan-Nya di dalam hati yang disertai dengan tadabbur, baik disertai dengan ucapan lisan maupun tidak. Ini disebut zikir sirri.
4. Allah mengingat hamba-Nya melalui pembalasan kebaikan kepada mereka dan mengangkat darajatnya.
Perintah Zikir dan Keutamaannya dalam Al-Qur’an
Ada sejumlah ayat yang memerintahan untuk berzikir. Di antaranya adalah sebagai berikut:
قَالَ رَبِّ اجْعَلْ لِّيْٓ اٰيَةً ۗ قَالَ اٰيَتُكَ اَلَّا تُكَلِّمَ النَّاسَ ثَلٰثَةَ اَيَّامٍ اِلَّا رَمْزًا ۗ وَاذْكُرْ رَّبَّكَ كَثِيْرًا وَّسَبِّحْ بِالْعَشِيِّ وَالْاِبْكَارِ ࣖ ٤١
Artinya: Dia (Zakaria) berkata, “Wahai Tuhanku, berilah aku suatu tanda (kehamilan istriku).” Allah berfirman, “Tandanya bagimu adalah engkau tidak (dapat) berbicara dengan manusia selama tiga hari, kecuali dengan isyarat. Sebutlah (nama) Tuhanmu sebanyak-banyaknya dan bertasbihlah pada waktu petang dan pagi hari.” (QS. Ali Imran (3): 41).
Zikir mempunyai kaitan yang sangat erat dengan ibadah. Keduanya tidak dapat dipisahkan. Zikir tidak dapat dipisahkan dari ibadah, dan ibadah tidak dapat dipisahkan dari zikir. Karena Zikir adalah bahagian dari ibadah kepada Allah subhanahu wata'ala. Dalam kegiatan ibadah apa pun pasti terdapat zikir. Contoh, salat, puasa, zakat, dan haji adalah ibadah. Di dalam salat, puasa, zakat, dan haji pasti terdapat zikir dan seseorang yang melakukan ibadah-ibadah tersebut pasti melakukan zikir.
Harus diingat bahwa ada orang yang salah paham tentang kaitan zikir dengan ibadah-ibadah itu. Mereka berkata bahwa zikir sama dengan ibadah, atau ibadah sama dengan zikir. Pengertian seperti ini sangatlah berbahaya, karena akan membawa kepada pengamalan yang salah. Pengertian seperti ini menimbulkan pengertian bahwa kalau seseorang sudah melakukan zikir tidak perlu lagi melakukan ibadah. Karena ibadah itu juga zikir.
Dalam pengertian yang lebih umum, ibadah lebih bersifat fardu (perintah wajib), sedangkan zikir lebih bersifat anjuran (perintah sunat). Ibadah bagaikan akar dan batang bagi sebuah pohon, sedangkan zikir adalah bagaikan daun bagi pohon. Pohon yang tidak berakar dan berbatang pasti tidak akan dapat berdiri dengan tegak, sedangkan kalau tidak berdaun pasti tidak menyenangkan dan menyejukkan. Oleh sebab itu, zikir adalah bahagian dari ibadah dan setiap ibadah pasti mengandung zikir.
Contoh-Contoh Kalimat Zikir
1. Fadhilah Membaca La ilaha illa Allah
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ أَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَلَ مَنْ قال لا إلهَ إلَّا اللهُ وحدَهُ لَا شرِيكَ لَهُ، لَهُ الملْكُ، ولَهُ الحمْدُ، وهُوَ عَلَى كُلِّ شيءٍ قديرٌ، فِي يومٍ مائَةَ مرةٍ، كانتْ لَهُ عِدْلَ عشرِ رقابٍ، وكُتِبَتْ لَهُ مائَةُ حسنَةٍ، ومُحِيَتْ عنه مائَةُ سيِّئَةٍ، وكانَتْ لَهُ حِرْزًا منَ الشيطانِ يَوْمَهُ ذَلِكَ حتى يُمْسِيَ، ولم يأتِ أحدٌ بأفضلَ مِمَّا جاءَ بِهِ، إلَّا أحدٌ عَمِلَ عملًا أكثرَ مِنْ ذلِكَ
Artinya : “Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu bahwa sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Siapa yang mengucapkan La illaha illallah wahdahu laa syariikalah lahulmulku walahulhamdu wahuwa alaa kulli syaiin qadiir sebanyak 100 kali, maka pahala yang didapatnya sama dengan memerdekakan 10 orang budak, dicatat baginya 100 kebajikan dan dihapus 100 kesalahan, serta ia terlindung dari godaan setan sepanjang hari hingga sore harinya. Tidak ada yang didapat oleh seseorang yang lebih baik daripada itu, kecuali ia melakukan yang lebih banyak daripada itu” (HR Bukhari).
2. Fadhilah Membaca Subhanallah
عَنْ أَبِي هُرَيرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللهُ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ فِي يَوْمٍ مِاءَةَ مَرَّةٍ حُطَّتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ
Artinya : “Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang mengucapkan subhanallahi wa bihamdih sebanyak 100 kali sehari, maka segala dosa dihapuskan oleh Allah subhanahu wata'ala, meskipun dosanya sebanyak buih di laut” (HR Bukhari).
3. Fadilah membaca Shalawat kepada Nabi
عَنْ أَبِي هُرَيرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللهُ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ وَا حِدَةَ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ عَشْرًا
Artinya : “Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu bahwa sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang berselawat (memohon keselamatan) bagiku, Allah akan memberikan 10 keselamatan kepadanya” (HR Bukhari).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa zikir adalah amal yang paling enteng dilakukan, tetapi sangat besar nilainya di mata Allah subhanahu wata'ala. Zikir mempunyai dampak yang besar bagi pelakunya, yaitu mendapatkan ketenangan batin dan ketenangan hati. Zikir adalah sebuah amal yang ganjarannya sangat besar di sisi Allah subhanahu wata'ala.
Oleh : Prof. Dr. KH. Ahmad Thib Raya, M.A
https://istiqlal.or.id/blog/detail/kajian-jumat--zikir-dan-urgensinya-bagi-manusia.html